MELAKUKAN IMAN SAMPAI SEMPURNA

Sebuah bangunan akan menampakan keindahan bila pengerjaannya telah selesai 100%, untuk mencapai 100%, memerlukan proses yang tak bisa dihindari. 
Penetapan Lokasi, mendesain model dan tipe bangunan, memperhitungkan nilai anggaran, tenaga kerja yang profesional, merupakan garis besar dari proses yang ada untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Sebab bila proses yang baik tidak dilakukan, maka sudah pasti hasilnya juga akan sangat mengecewakan. Proses yang baik hanya bisa dilalui dengan adanya pengorbanan.
Demikian halnya dengan iman Kristen, iman yang tak dilakukan dan tanpa mau adanya pengorbanan, maka iman itu sendiri akan kelihatan merusakan pandangan, seperti bercermin pada cermin yang pecah.
Iman seperti ini tak akan membawa keindahan dan kepuasan bagi diri sendiri dan juga bagi orang lain. Maka agar bisa memberikan kepuasan bagi diri sendri dan orang lain, iman yang kita miliki haruslah dilakukan dengan keteguhan hati, yang tentunya membutuhkan banyak pengorbanan.

Pengertian Iman

Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan iman : 
keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya: -- tidak akan bertentangan dengan ilmu; 2 ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin.
Dengan demikian maka iman adalah keyakinan kepada sesuatu dengan ketetapan hati.
Alkitab mendefinisikan iman:
"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat." Ibrani 11 : 1
Sesuai dengan definisi ini, maka dapat dipahami bahwa iman adalah pondasi dari segala harapan terhadap kehidupan kekal.
Iman merupakan inti dari kehidupan umat Allah baik dalam Perjanjian Lama maupun dalam Perjanjian Baru. Sebab iman merupakan suatu aspek esesial dari konversi dan pertobatan. Tanpa iman, mustahil orang akan berkenan kepada Allah (Ibrani 11 : 6), Iman adalah karya luar biasa, yang di tuntut Allah dari diri kita (Yohanes 6 : 29). Iman adalah sarana, dengannya kita di selamatkan (Roma 10:9).

Cara Melakukan Iman

Iman adalah anugerah Allah yang menuntut kita untuk bersikap aktif, sebab tuntutan Allah sangat jelas, iman harus dilakukan dengan benar. Cara-cara melakukan iman dengan benar:
1. Menanggalkan Semua Beban dan Dosa.

Menanggalkan semua beban dan dosa bisa diartikan dengan Pertobatan.
Pertobatan adalaj salah satu konsep penting di dalam Perjanjian Baru bagi iman Kristen, sebab Yohanes Pembaptis dan Yesus memulai pelayanan umum mereka dengan seruan yang sama: "Bertobatlah, sebab kerajaan sorga sudah dekat!" (Matius 3:2 ; 4:17) dan panggilan pertobatan ini juga berakhir di dalam kitab Wahyu 3:19.
Melalui pertobatanlah orang dapat melihat kerajaan Allah, tanpa pertobatan mustahil bisa melihat Kerajaan Allah.
Hubungan antara konsep pertobatan dan iman sangat erat dan penting, sebab iman yang memimpin kepada keselamatan adalah iman yang menyesali (dosa-dosa) dan pertobatan yang membawa kepada kehidupan adalah pertobatan yang meyakini Allah. Iman adalah iman di dalam Kristus untuk keselamatan dari dosa. Maka iman yang menyelamatkan adalah iman yang dirembesi oleh pertobatan dan pertobatan dirembesi oleh iman. Dengan demikian, hubungan antara pertobatan dan iman dapat dan seharusnya dibedakan tapi mustahil untuk dapat dipisahkan.

2.  Berlomba Dengan Tekun Dalam
     Perlombaan Yang Diwajibkan Bagi Kita.
     (Ibrani 12 : 1)

Berlomba = Trekho (Bahasa Yunani) = berlari, cepat, maju, berusaha.
Alkitab terjemahan lama, tahun 1972 menerjemahkan:
"Dan biarlah kita berlari, dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita" Ibrani 12 : 1.
Kata berlomba pada ayat ini menggambarkan bagaimana orang Kristen harus berlari dengan tekun dalam perlombaan yang wajib bagi orang Kristen.
Inilah Perlombaan yang menjadi kewajiban orang Kristen:
Melaksanakan kehendak-kehendak Allah dalam iman yang telah dianugerahkan bagi kita. Rasul Paulus menyatakan sangat jelas dalam I Korintus 9 : 23-27
"Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.
Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya!
Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi.
Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul.
Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak."
Jadi perlombaan yang dimaksud adalah pemberitaan Injil, karena sudah merupakan keharusan tugas sebagai orang Kristen untuk melakukannya (Matius 28 : 19 - 20)
Bagaimana bisa memberitakan Injil dengan benar? Bertobatlah! Sehingga dalam pemberitaan kita, kita dapat di terima ( I Timotius 4:13;16, Titus 2:7-8).

3. Melakukan Dengan Mata Tertuju Pada
     Yesus (Ibrani 12 : 2)
Ibrani 12 : 2
Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan."
Pada ayat ini Yesus dideskripsikan sebagai Pencipta Iman (Bahasa Yunani : Archegōn) yang dalam konteks ini berarti : sumber awal atau yang mendirikan.
Maka melakukan iman, haruslah selalu melihat dari apa yang menjadi dasar atau pencipta iman.

Konsep Iman
Iman yang menyelamatkan dapat didefenisikan sebagai suatu respon terhadap panggilan Allah, melalui penerimaan akan Kristus dengan keseluruhan pribadi, yaitu dengan keyakinan yang pasti mengenai kebenaran Injil dan penyerahan yang penuh pada Allah di dalam Kristus bagi keselamatan kita, disertai dengan komitmen sejati kepada Kristus dan untuk melayani-Nya.
Iman memiliki tiga aspek yang dapat dibedakan tapi tidak dapat dipisahkan.

1. Pengetahuan
Dalam keseharian hidup telah banyak memberikan bukti bahwa kita hanya akan lebih mempercayai orang yang telah kita kenal.
Seorang saksi Yehova mungkin berkata "saya memiliki iman kepada Kristus" tetapi Kristus yang diimaninya itu hanyalah suatu ciptaan. Bukan Allah, apakah ini iman sejati? Kita haruslah memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengetahui siapa yang kita percayai, dan apa yang telah Kristus lakukan bagi kita.
Alkitab mengajarkan bahwa tanpa pengetahuan mustahil terdapat iman sejati.
Lukas 24 : 45 : "Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci."
Rasul Paulus pun menggaris bawahi pentingnya pengetahuan tentang iman, Roma 10 : 13-14;17
Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan.
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakan-Nya?

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Karena Allah tidak terbatas, dan karena iman mempercayai Allah dan karya keselamatan dari-Nya untuk kita, maka pengetahuan yang tercakup di dalam iman bukanlah pemahaman secara total, sebab ketika kita menyebut iman sebagai pengetahuan, kita tidak memaksudkannya sebagai suatu jenis pemahaman yang umumnya berkaitan dengan persepsi indrawi manusia. Melainkan memaksudkan bahwa apa yang dipercayai oleh pikiran kita dengan iman dalam segala sesuatunya adalah tidak terbatas, dan bahwa pengetahuan ini jauh melebihi segala pemahaman. Dari sini kita berkesimpulan bahwa pengetahuan iman terdiri dari kepastian bukannya pemahaman yang tuntas.

2. Persetujuan
Yang dimaksud dengan persetujuan adalah suatu tindakan yang dengannya kita menjadi teguh menerima bahwa ajaran Firman Allah adalah benar, persetujuan haruslah melibatkan keseluruhan pribadi, dengan keseluruhan diri kita, kita menerima sebagai hal yang benar apa yang diajarkan oleh Alkitab kepada kita mengenai dosa, Kristus, keselamatan, dan tujuan Allah bagi hidup kita. Jika pengetahuan yang terlibat di dalan iman kita tidak mencakup persetujuan ini, maka iman kita bukanlah iman sejati.

3. Kepercayaan
Kepercayaan adalah aspek puncak dari iman. Bahwa iman sejati meliputi kepercayaan adalah hal yang sudah jelas dari kata-kata yang dipergunakan untuk iman di dalam Alkitab. Dari gambaran-gambaran yang dipergunakan Alkitab untuk mendeskripsikan iman, dan dari natur tindakan-tindakan yang terlibat di dalam iman.
Iman adalah berpaling dari diri sendiri, dan bersandar penuh pada Kristus untuk keselamatan, iman adalah memperoleh dan mempergunakan manfaat-manfaat dari Kristus dan karya-karya-Nya. Iman berarti bersandar pada karya Kristus yang telah sempurna, dan menerima apa yang telah dilakukan-Nya sebagai hal yang dilakukan bagi kita.

Iman adalah anugerah Allah sebab iman adalah buah pemilihan Ilahi, iman adalah hasil regenerasi/lahir baru; iman adalah buah karya dari Roh. Yang di dalamnya Allah menginginkan kita sebagai umat pilihan-Nya bertanggung jawab dalam melakukakannya, yang sesuai dengan apa yang dikehendaki-Nya.

SOLI DEO GLORIA


Gvlajsky Vladenir KOLY

Komentar

Posting Komentar